NAMA MEREK
Bio‑Oil®
NAMA DAN UKURAN PRODUK
Skincare Oil 25ml
Skincare Oil 60ml
Skincare Oil 125ml
Skincare Oil 200ml
INDIKASI
Bekas luka Membantu menyamarkan bekas luka baru maupun lama. Stretch mark Membantu menyamarkan tampilan stretch mark. Produk ini juga membantu meningkatkan elastisitas kulit, sehingga mengurangi kemungkinan terbentuknya stretch mark. Warna kulit tidak merata Membantu memperbaiki tampilan warna kulit yang tidak merata. Penuaan kulit Membantu memperbaiki tampilan penuaan kulit pada wajah dan tubuh. Kulit kering Membantu mengurangi hilangnya kelembapan dan memperbaiki tampilan kulit kering.
BENTUK
Minyak oranye/merah muda.
FORMULA
Campuran minyak khusus dengan vitamin dan ekstrak tumbuhan.
KOMPOSISI
Paraffinum Liquidum, Triisononanoin, Cetearyl Ethylhexanoate, Isopropyl Myristate, Retinyl Palmitate, Helianthus Annuus Seed Oil, Tocopheryl Acetate, Anthemis Nobilis Flower Oil, Lavandula Angustifolia Oil, Rosmarinus Officinalis Leaf Oil, Calendula Officinalis Extract, Glycine Soja Oil, Bisabolol, Tocopherol, Parfum, Alpha-Isomethyl Ionone, Amyl Cinnamal, Benzyl Salicylate, Citronellol, Coumarin, Eugenol, Farnesol, Geraniol, Hydroxycitronellal, Limonene, Linalool, CI 26100.
ALERGEN
Terdapat 11 alergen dalam Bio‑Oil® Skincare Oil. Seperti kebanyakan alergen, alergen ini terdapat dalam minyak nabati dan wewangian. Alergen tersebut adalah: Alpha-Isomethyl Ionone, Amyl Cinnamal, Benzyl Salicylate, Citronellol, Coumarin, Eugenol, Farnesol, Geraniol, Hydroxycitronellal, Limonene, dan Linalool.
PENILAIAN KEAMANAN
Bio‑Oil® Skincare Oil telah melalui penilaian keamanan oleh ahli toksikologi yang berkualifikasi dan telah diklasifikasikan sebagai aman untuk digunakan oleh orang dewasa, termasuk wanita hamil dan menyusui, dan anak-anak di atas tiga tahun.
UJI KLINIS BEKAS LUKA
Pusat uji coba proDERM Institute for Applied Dermatological Research, Hamburg, Jerman. Tujuan Untuk menilai keampuhan Bio‑Oil® Skincare Oil dalam membantu menyamarkan bekas luka. Sampel Subjek: 36 partisipan wanita dengan berbagai tipe kulit skala Fitzpatrick. Usia bekas luka: baru terbentuk hingga usia 3 tahun. Area bekas luka: perut, tungkai, lengan, leher, lutut, batang tubuh, tubuh bagian atas. Usia partisipan: 18–65. Metodologi Double-blind, acak, dan placebo-controlled. Subjek punya bekas luka sama atau bekas luka cukup besar untuk memungkinkan pengolesan sebagian-sebagian pada bekas luka dan perbandingan intra-subjek. Produk dioleskan dua kali sehari selama 8 minggu; tidak ada tambahan pijatan yang dilakukan pada daerah bekas luka. Pengolesan dilakukan di bawah pengawasan secara berkala. Penilaian dilakukan pada minggu ke-0, 2, 4, dan 8. Parameter stretch mark yang berbeda sebagaimana didefinisikan dalam Skala Penilaian Jaringan Parut Pasien dan Observer (POSAS) dievaluasi. Hasil Bio‑Oil® Skincare Oil terbukti bermanfaat dalam membantu menyamarkan bekas luka. Hasil yang signifikan secara statistik tercapai hanya dalam 2 minggu (hari ke-15), terjadi perbaikan pada 66% subjek. Setelah 8 minggu (hari ke-57), 92% subjek memperlihatkan adanya perbaikan, hingga hampir 3 kali lipat dibandingkan hasil pada minggu ke-2. Terlihat perbaikan terus menerus selama periode penelitian.
STUDI BEKAS LUKA JERAWAT
Pusat uji coba Dept. of Dermatology, Peking University First Hospital, Beijing, Cina. Tujuan Sebuah studi eksplorasi untuk menilai keampuhan Bio‑Oil® Skincare Oil dalam memperbaiki tampilan bekas jerawat di wajah pada subjek etnis Cina. Sampel Subjek: 44 orang etnis Cina dengan bekas luka jerawat yang baru terbentuk pada wajah (<1 tahun). Sel perawatan Bio‑Oil® Skincare Oil terdiri dari 32 subjek dan sel yang tidak dirawat terdiri dari 12 subjek. Usia partisipan: 14–30. Metodologi Studi acak, terkontrol, efikasi grader-blinded. Subjek berpartisipasi dalam evaluasi penyaringan awal yang diikuti dengan periode pencucian selama 1 minggu. Produk dioleskan dua kali sehari selama 10 minggu. Pengolesan dilakukan di bawah pengawasan secara berkala. Penilaian dilakukan pada minggu ke-0, 4, 8, dan 10 meliputi: Penilaian Global Scarring Score (GSS) oleh penilai, pengukuran warna bekas luka jerawat/kemerahan menggunakan chromameter, pengukuran kadar sebum menggunakan sebumeter, dokumentasi jumlah komedo dan luka inflamasi oleh dermatologis. Subjek juga menyelesaikan kuesioner penilaian mandiri pada setiap kunjungan. Hasil Hasil terbaik dari penilaian klinis adalah pada kemampuan Bio‑Oil® Skincare Oil untuk mengurangi eritema atau kemerahan makula (datar) bekas jerawat, dengan keseluruhan kulit menjadi lebih cerah. Hasil kuesioner penilaian mandiri menunjukkan bahwa lebih dari 84% subjek mengalami perbaikan pada keseluruhan kondisi bekas jerawat dan lebih dari 90% mengalami perbaikan pada warna bekas luka. Jumlah jerawat dan hasil pengukuran sebum menunjukkan bahwa menggunakan Bio‑Oil® Skincare Oil tidak menyebabkan atau memperburuk jerawat atau meningkatkan pengeluaran sebum.
UJI KLINIS STRETCH MARK
Pusat uji coba proDERM Institute for Applied Dermatological Research, Hamburg, Jerman. Tujuan Untuk menilai keampuhan Bio‑Oil® Skincare Oil dalam membantu menyamarkan stretch mark. Sampel Subjek: 38 partisipan wanita dengan berbagai tipe kulit skala Fitzpatrick. Penyebab stretch mark: bervariasi (setelah melahirkan, penambahan berat badan, atau pertumbuhan masa remaja). Area stretch mark: perut, paha, dan pinggul. Usia partisipan: 18–65. Metodologi Double-blind, acak, dan placebo-controlled. Subjek memiliki stretch mark yang sama atau cukup besar untuk memungkinkan pengolesan sebagian-sebagian pada stretch mark dan perbandingan intra-subjek. Produk dioleskan dua kali sehari selama 8 minggu, tidak ada tambahan pijatan yang dilakukan pada daerah bekas luka. Pengolesan dilakukan di bawah pengawasan secara berkala. Penilaian dilakukan pada minggu ke-0, 2, 4, dan 8. Parameter stretch mark yang berbeda sebagaimana didefinisikan dalam Skala Penilaian Jaringan Parut Pasien dan Observer (POSAS) dievaluasi. Hasil Bio‑Oil® Skincare Oil terbukti bermanfaat dalam membantu menyamarkan stretch mark. Hasil yang signifikan secara statistik tercapai hanya dalam 2 minggu (hari ke-15), terjadi perbaikan pada 95% subjek. Setelah 8 minggu (hari ke-57), 100% subjek memperlihatkan adanya perbaikan, hingga hampir 2 kali lipat dibandingkan hasil pada minggu ke-2. Terlihat perbaikan terus menerus selama periode penelitian.
UJI KLINIS WARNA KULIT TIDAK MERATA
Pusat uji coba Thomas J. Stephens & Associates, Inc., Texas, Amerika Serikat. Tujuan Untuk mengevaluasi keampuhan dari Bio‑Oil® Skincare Oil dalam membantu memperbaiki warna kulit tidak merata dan pigmentasi berbintik ketika digunakan oleh wanita dengan photodamage (penuaan) kulit ringan sampai sedang pada leher dan wajah. Sampel Subjek: 67 partisipan wanita dengan berbagai tipe kulit skala Fitzpatrick dengan kerusakan fotodamage ringan hingga sedang pada wajah dan leher yang ditentukan secara klinis. Sel perawatan Bio‑Oil® Skincare Oil terdiri dari 35 subjek dan sel yang tidak dirawat terdiri dari 32 subjek. Usia partisipan: 30–70. Metodologi Studi acak, terkontrol, efikasi grader-blinded. Subjek berpartisipasi dalam evaluasi penyaringan awal yang diikuti dengan periode pencucian selama 1 minggu. Produk dioleskan pada wajah dan leher dua kali sehari selama 12 minggu. Pengolesan dilakukan di bawah pengawasan pada kunjungan awal. Evaluasi klinis dilakukan pada minggu ke 0, 2, 4, 8, dan 12. Subjek secara klinis dinilai terpisah pada area wajah dan leher untuk warna kulit tidak merata dan pigmentasi berbintik. Hasil Bio‑Oil® Skincare Oil ampuh dalam memperbaiki tampilan warna kulit tidak merata dan pigmentasi berbintik pada partisipan yang mengalami photodamage (penuaan) kulit. Setelah 4 minggu hasil yang signifikan secara statistik dicapai untuk kedua parameter pada wajah dan leher. Setelah 12 minggu, 86% dari sel perawatan subjek Bio‑Oil® Skincare Oil menunjukkan perbaikan yang signifikan secara statistik pada warna kulit tidak merata di wajah, 71% subjek pada pigmentasi berbintik pada wajah, 69% pada warna kulit tidak merata di leher, dan 60% pada pigmentasi berbintik di leher.
UJI KLINIS PENUAAN KULIT
Pusat uji coba Thomas J. Stephens & Associates, Inc., Texas, Amerika Serikat. Studi 1: Wajah dan leher Tujuan Untuk mengevaluasi keampuhan Bio‑Oil® Skincare Oil ketika digunakan oleh wanita dengan photodamage (penuaan) kulit ringan hingga sedang pada wajah dan leher. Sampel Subjek: 67 partisipan wanita dengan berbagai tipe kulit skala Fitzpatrick dengan kerusakan fotodamage ringan hingga sedang pada wajah dan leher yang ditentukan secara klinis. Sel perawatan Bio‑Oil® Skincare Oil terdiri dari 35 subjek dan sel yang tidak dirawat terdiri dari 32 subjek. Usia partisipan: 30–70. Metodologi Studi acak, terkontrol, efikasi grader-blinded. Subjek berpartisipasi dalam evaluasi penyaringan awal yang diikuti dengan periode pencucian selama 1 minggu. Produk dioleskan pada wajah dan leher dua kali sehari selama 12 minggu. Pengolesan dilakukan di bawah pengawasan pada kunjungan awal. Evaluasi klinis dilakukan pada minggu ke 0, 2, 4, 8, dan 12. Subjek dinilai secara klinis terpisah pada wajah dan leher untuk parameter keampuhan berikut: penampilan keseluruhan, garis-garis halus, kerutan kasar, pigmentasi berbintik, warna kulit tidak merata, kekasaran/kehalusan visual, kekasaran/kehalusan taktil, tampilan kenyal, dan kecerahan (kekusaman). Hasil Bio‑Oil® Skincare Oil berkhasiat dalam memperbaiki keseluruhan penampilan photodamage (penuaan) kulit pada wajah dan leher. Setelah 8 minggu hasil yang signifikan secara statistik dicapai untuk semua parameter efikasi klinis. Setelah 12 minggu 94% dari sel perawatan subjek Bio‑Oil® Skincare Oil menunjukkan peningkatan yang signifikan secara statistik pada tampilan wajah keseluruhan dan 80% dari subjek menunjukkan peningkatan yang signifikan secara statistik pada tampilan leher. Studi 2: Tubuh Tujuan Untuk mengevaluasi keampuhan Bio‑Oil® Skincare Oil bila digunakan pada garis leher, kaki bagian bawah, dan kulit lengan pada wanita dengan kulit yang mengalami photodamage (penuaan) ringan sampai sedang. Sampel Subjek: 67 partisipan wanita dengan berbagai tipe kulit skala Fitzpatrick dengan kerusakan fotodamage ringan hingga sedang pada wajah dan leher yang ditentukan secara klinis. Sel perawatan Bio‑Oil® Skincare Oil terdiri dari 35 subjek dan sel yang tidak dirawat terdiri dari 32 subjek. Usia partisipan: 30–70. Metodologi Studi acak, terkontrol, efikasi grader-blinded. Subjek berpartisipasi dalam evaluasi penyaringan awal yang diikuti dengan periode pencucian selama 1 minggu. Produk dioleskan pada garis leher, kaki bagian bawah, dan lengan dua kali sehari selama 12 minggu. Pengolesan dilakukan di bawah pengawasan pada kunjungan awal. Evaluasi klinis dilakukan pada minggu ke 0, 2, 4, 8, dan 12. Subjek dinilai secara klinis terpisah pada garis leher, kaki bagian bawah, dan lengan untuk parameter efikasi berikut: tampilan keseluruhan, tekstur kering, kekeringan/bersisik, kasar/halus visual, terasa kasar/halus taktil. Hasil Bio‑Oil® Skincare Oil berkhasiat dalam meningkatkan tampilan keseluruhan dari kulit yang mengalami photodamage (penuaan) pada tubuh. Setelah 4 minggu, hasil yang signifikan secara statistik dicapai untuk semua parameter efikasi. Setelah 12 minggu, 89% subjek dalam sel perawatan Bio‑Oil® Skincare Oil menunjukkan peningkatan yang signifikan secara statistik pada penampilan keseluruhan garis leher, kaki bagian bawah, dan lengan.
UJI KLINIS KULIT KERING
Pusat uji coba Photobiology Laboratory of the Medical University of South Africa, Afrika Selatan. Studi 1: Hidrasi stratum korneum dan fungsi penghalang Tujuan Untuk menilai efek dari pemakaian tunggal Bio‑Oil® Skincare Oil dalam meningkatkan fungsi penghalang dan hidrasi stratum korneum (SC). Sampel Subjek: 40 partisipan wanita dengan berbagai tipe kulit skala Fitzpatrick. Lokasi pengujian: produk uji dioleskan pada lengan bawah volar seluruh subjek. Metodologi Penilaian hidrasi kulit dengan Corneometer sebagai pengukuran utama, penilaian fungsi penghalang dengan Vapometer sebagai pengukuran kedua. Partisipan mencuci lengan bawah mereka dengan sabun 2 jam sebelum pengukuran dilakukan untuk menginduksi kekeringan pada kulit. Pengukuran instrumental dasar dilakukan. Bio‑Oil® Skincare Oil dan minyak acuan kemudian dioleskan ke tempat yang terpisah pada lengan bawah volar semua subjek. Pengukuran kemudian dilakukan kembali segera setelah produk dioleskan, serta dua jam kemudian, sebelum dan setelah membersihkan produk. Kontrol pada area tidak dirawat juga diukur pada setiap titik waktu. Hasil Setelah pengolesan, kedua minyak mengurangi hilangnya air secara transepidermal (TEWL) dibandingkan dengan kontrol tanpa perlakuan. Peningkatan nilai kapasitansi kulit pada dua jam sebelum penghapusan mengindikasikan peningkatan hidrasi pada kulit untuk kedua minyak. Dua jam kemudian, setelah menghapus minyak dari permukaan kulit, Bio‑Oil® Skincare Oil menunjukkan peningkatan nilai TEWL yang lebih tinggi dibandingkan dengan minyak acuan, hal ini mengindikasikan adanya peningkatan kelembaban yang kemudian meningkatkan hidrasi kulit. Studi 2: Tampilan kulit kering Tujuan Untuk menilai efek pemakaian Bio‑Oil® Skincare Oil dua kali sehari terhadap kelembaban kulit dan penanganan kulit kering. Sampel Subjek: 25 partisipan wanita Kaukasia. Lokasi pengujian: produk uji dioleskan pada kaki bawah, bagian luar dari semua subjek. Metodologi Sabun digunakan untuk menimbulkan kekeringan kulit selama periode 7 hari. Bio‑Oil® Skincare Oil dan satu minyak acuan dioleskan dua kali sehari pada kulit. Penilaian kulit dilakukan pada hari ke-1 dan 3. Evaluasi visual dilakukan oleh evaluator visual terlatih menggunakan lampu pembesar 2x. Area kontrol yang tidak dirawat juga dievaluasi pada semua titik waktu. Hasil Baik Bio‑Oil® Skincare Oil maupun minyak acuan meredakan kekeringan kulit dibandingkan dengan area kontrol tidak dirawat. Bio‑Oil® Skincare Oil secara statistik lebih unggul pada hari ke-3. Peningkatan yang signifikan dalam tampilan visual pada bagian kulit yang dirawat dengan Bio‑Oil® Skincare Oil menegaskan keefektifannya dalam meredakan kulit kering.
TES KULIT SENSITIF
Pusat uji coba Complife Italia S.r.l, Italia. Tujuan Untuk menilai potensi Bio‑Oil® Skincare Oil menyebabkan iritasi kulit. Sampel Subjek: 25 partisipan; 19 pria dan 6 wanita, semuanya memiliki kulit sensitif menurut uji sengatan asam laktat. Usia partisipan: 18–65. Metodologi Studi acak dan terkontrol. Dua area dievaluasi: area tempat kontrol negatif dioleskan (air demineralisasi) dan area tempat Bio‑Oil® Skincare Oil dioleskan. Produk uji dioleskan pada punggung tangan partisipan selama 48 jam dengan menggunakan Finn Chamber®. Reaksi kulit dievaluasi di bawah pengawasan dokter kulit, untuk menilai iritasi kulit primer pada 15 menit, 1 jam, dan 24 jam setelah pengangkatan patch. Reaksi kulit dinilai berdasarkan skala 0–4 (dengan 0 berarti tidak ada eritema, edema, atau tipe iritasi kulit lainnya, dan 4 berarti eritema dan edema yang serius, yang mengindikasikan tampilan merah tua dan pembengkakan yang meluas di luar area pengolesan). Hasil Tidak ada subjek yang mengalami reaksi negatif terhadap produk uji, dengan skor visual 0 (nol) yang dicatat untuk semua subjek pada semua titik waktu. Toleransi kulit terhadap Bio‑Oil® Skincare Oil dianggap ''tidak menyebabkan iritasi''.
UJI NON-KOMEDOGENIK
Pusat uji coba Complife Italia S.r.l, Italia. Tujuan Untuk menguji apakah Bio‑Oil® Skincare Oil menyebabkan jerawat dan komedo. Sampel Subjek: 20 partisipan; 14 wanita dan 6 pria dengan berbagai tipe kulit skala Fitzpatrick yang rentan terhadap jerawat. Usia partisipan: 18–65. Metodologi Studi acak dan terkontrol. Produk dioleskan pada selembar kertas filter bulat pada bagian punggung atas partisipan. Patch dibiarkan di tempat selama 48 hingga 72 jam, dilepas dan dipasang kembali. Sebanyak 12 patch ditempelkan selama 4 minggu berturut-turut. Tiga area dievaluasi dengan membandingkan kontrol negatif (air demineralisasi), produk uji (Bio‑Oil® Skincare Oil), dan kontrol positif (lanolin alkohol, produk comedogenic yang dikenal). Reaksi kulit dievaluasi secara klinis di bawah pengawasan dokter kulit 15 menit setelah pengangkatan setiap patch untuk membandingkan keberadaan komedo sebelum dan sesudah setiap pengolesan produk. Hasil Bio‑Oil® Skincare Oil terbukti tidak bersifat komedogenik. Area yang diolesi Bio‑Oil® Skincare Oil tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan area kontrol negatif. Kontrol positif menimbulkan jerawat.
STUDI PENYERAPAN
Pusat uji coba proDERM Institute for Applied Dermatological Research, Hamburg, Jerman. Studi 1: Penilai yang terlatih Tujuan Untuk menilai tingkat penyerapan Bio‑Oil® Skincare Oil setelah aplikasi standar dan pemijatan. Sampel Subjek: 22 penilai terlatih; 21 wanita dan 1 pria. Lokasi pengujian: produk uji dioleskan pada lengan bawah volar seluruh penilai. Metodologi Studi double-blind, acak, dan terkontrol. Bio‑Oil® Skincare Oil dan minyak acuan dioleskan pada area uji yang telah ditentukan pada lengan bawah volar penilai. Penilai melakukan 100 gerakan siklik pada kecepatan yang telah ditentukan. Penilai kemudian menilai penyerapan produk pada skala 5 poin dari ''sangat lambat menyerap'' hingga ''sangat cepat menyerap''. Pengukuran sebumeter, untuk menilai jumlah minyak pada kulit, dilakukan pada dua titik waktu; sebelum pengolesan dan 2 menit sesudah produk dioleskan. Hasil Daya serap Bio‑Oil® Skincare Oil ke dalam kulit dinilai ''sangat cepat'' atau ''cepat'' oleh mayoritas (77,3%) penilai terlatih. Hal ini dibuktikan melalui pengukuran instrumental dengan pembacaan sebumeter pada saat titik waktu kedua yang menunjukkan bahwa jumlah Bio‑Oil® Skincare Oil yang tertinggal di kulit secara signifikan lebih sedikit dibandingkan dengan minyak acuan. Studi 2: Panel konsumen Tujuan Untuk menilai tingkat penyerapan Bio‑Oil® Skincare Oil setelah aplikasi standar dan pemijatan. Sampel Subjek: 100 partisipan; 97 wanita dan 3 pria. Lokasi pengujian: produk uji dioleskan pada lengan bawah volar semua partisipan. Metodologi Studi double-blind, acak, dan terkontrol. Bio‑Oil® Skincare Oil dan minyak acuan dioleskan pada area uji yang telah ditentukan pada lengan bawah volar partisipan. Partisipan menggosokkan produk uji ke tiap area selama satu menit. Partisipan kemudian menilai tingkat penyerapan produk pada 5 tingkatan skala dari ‘sangat lambat menyerap'' sampai ''sangat cepat menyerap''. Hasil Daya serap Bio‑Oil® Skincare Oil ke dalam kulit dinilai ''sangat cepat'' atau ''cepat'' oleh mayoritas (72%) partisipan.
STUDI OKLUSIFITAS
Pusat uji coba Uji coba dilakukan oleh Prof. Dr. J Wiechers di Rigano Laboratories, Milan, Italia. Tujuan Untuk mengevaluasi apakah Bio‑Oil® Skincare Oil menunjukkan tingkat oklusifitas yang sama dengan vernix caseosa. Vernix caseosa secara luas dianggap oleh para ilmuwan kosmetik sebagai ''standar emas'' dalam pelembab kulit karena tingkat oklusifitasnya yang ideal. Metodologi Air dengan jumlah yang sudah diketahui diletakkan pada gelas yang ditutupi dengan sebuah membran semi-permeabel yang disebut Vitro-Skin™, yang menyerupai sifat permukaan kulit manusia. Vernix caseosa dan Bio‑Oil® Skincare Oil dalam jumlah yang sama dioleskan pada membran dan laju kehilangan air dari gelas kimia diukur dari waktu ke waktu. Hal ini dibandingkan dengan laju hilangnya air tanpa produk apa pun pada membran. Kecepatan transfer uap air untuk setiap produk dihitung dan dinyatakan dalam g/m²/h. Hasil Bio‑Oil® Skincare Oil menunjukkan tingkat oklusifitas yang sangat mirip dengan vernix caseosa, dengan nilai 23,5 dibandingkan dengan 27,2 untuk vernix caseosa.
PEMAKAIAN
Cara pemakaian Bio‑Oil® Skincare Oil harus dipijatkan dengan gerakan melingkar pada wajah atau tubuh hingga terserap sempurna. Dianjurkan agar produk ini digunakan dua kali sehari, selama minimal tiga bulan. Bio‑Oil® Skincare Oil tidak boleh dioleskan pada luka terbuka atau kulit yang pecah. Produk ini dimaksudkan untuk pemakaian kosmetik topikal saja. Ini juga aman untuk digunakan pada bekas luka segera setelah kulit di permukaannya sembuh sepenuhnya. Hasil akan berbeda dari individu ke individu. Berapa lama untuk digunakan Berbagai uji klinis Bio‑Oil® Skincare Oil telah dilakukan selama periode 8 minggu dan 12 minggu, sehingga kinerja produk dapat dinilai dari waktu ke waktu. Analisis statistik menunjukkan peningkatan yang signifikan pada penampilan kulit setelah hanya dalam waktu dua minggu dan peningkatan ini dipertahankan atau meningkat selama masa uji coba. Penggunaan bersamaan dengan rutinitas perawatan kulit Untuk penyerapan yang maksimal, Bio‑Oil® Skincare Oil harus dioleskan pada kulit yang telah dibersihkan. Mencampur Bio‑Oil® Skincare Oil dengan produk lain untuk ''membuatnya lebih baik'' dapat berdampak negatif pada khasiatnya. Jika mengoleskan pelembab, losion tabir surya, atau krim wajah lainnya, lakukan setelah Bio‑Oil® Skincare Oil benar-benar terserap ke dalam kulit. Untuk penggunaan di seluruh tubuh, oleskan Bio‑Oil® Skincare Oil setelah mandi atau berendam. Penggunaan selama kehamilan Stretch mark kehamilan dapat muncul di mana saja pada tubuh, tetapi paling sering muncul di perut, paha, pinggul, punggung bawah, pantat, dan payudara. Untuk membantu mencegah terbentuknya stretch mark kehamilan, disarankan agar Bio‑Oil® Skincare Oil dioleskan pada area ini dua kali sehari, dari awal trimester pertama hingga setelah kelahiran. Bio‑Oil® Skincare Oil yang dioleskan secara rutin juga akan memberikan bantuan aktif pada kulit yang gatal dan kering, yang berhubungan dengan pruritis gravidarum. Ini juga dapat digunakan untuk warna kulit yang tidak merata yang diakibatkan oleh fluktuasi hormon yang terjadi selama kehamilan. Vitamin A dan kehamilan Wanita biasanya dianjurkan untuk membatasi suplemen nutrisi vitamin A selama kehamilan dan oleh karena itu mungkin memiliki kekhawatiran seputar penggunaan produk perawatan kulit dengan vitamin A. Zat apa pun yang dioleskan ke kulit hanya berbahaya jika berada pada tingkat di atas ambang batas toksikologi. Karena kulit memberikan lapisan penghalang yang signifikan terhadap penetrasi, hanya sebagian kecil vitamin A yang dioleskan secara topikal yang dapat masuk ke dalam tubuh. Komite Ilmiah untuk Keselamatan Konsumen Eropa (SCCS) telah mengevaluasi vitamin A dan esternya, ketika digunakan sebagai bahan kosmetik. SCCS berpendapat bahwa penggunaan vitamin A dalam losion tubuh, hingga konsentrasi maksimum 0,05% setara retinol, adalah aman. Bio‑Oil® Skincare Oil mengandung vitamin A dalam formulanya dengan konsentrasi di bawah konsentrasi maksimum yang diperbolehkan untuk losion tubuh dan dapat digunakan dengan aman selama kehamilan. Dengan menyertakan vitamin A pada tingkat yang rendah, Bio‑Oil® Skincare Oil memberikan manfaat vitamin A kepada ibu hamil tanpa risiko keamanan. Minyak rosemari dan kehamilan Minyak rosemari dalam konsentrasi tinggi telah ditemukan bersifat emenagog, yang berarti memiliki kemampuan untuk memicu menstruasi dan mungkin menginduksi persalinan dini. Karena itulah ahli aromaterapi dan herbal yang menggunakan minyak rosemari konsentrasi tinggi, tidak merekomendasikan pemakaiannya selama kehamilan. Namun, konsentrasi minyak rosemari dalam Bio‑Oil® Skincare Oil sangat rendah sehingga aman untuk digunakan selama kehamilan. Penggunaan saat menyusui Bio‑Oil® Skincare Oil aman untuk digunakan pada tubuh saat menyusui, tetapi disarankan untuk menghindari penggunaan pada puting susu. Meskipun tidak ada efek yang berbahaya, bayi sangat sensitif dan tidak boleh menelan Bio‑Oil® Skincare Oil, bahkan dalam jumlah yang sangat kecil. Penggunaan pada bayi dan anak Keamanan penggunaan Bio‑Oil® Skincare Oil pada anak di bawah usia tiga tahun belum dievaluasi. Dalam beberapa tahun pertama setelah kelahiran, banyak perubahan terjadi dalam tubuh manusia, termasuk perkembangan sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, disarankan agar hanya digunakan pada anak-anak berusia tiga tahun atau lebih. Produk ini harus digunakan dengan hati-hati pada anak-anak dan tidak boleh digunakan di dekat mata atau mulut. Penggunaan di bawah sinar matahari Pengujian terhadap Bio‑Oil® Skincare Oil menunjukkan bahwa produk tidak menyebabkan atau memperparah kulit terbakar. Oleh karena itu, produk ini aman digunakan di bawah sinar matahari, namun produk ini tidak memberikan perlindungan terhadap efek berbahaya dari sinar UVA dan UVB, dan oleh karena itu penting untuk menggunakan produk ini bersama dengan tabir surya berspektrum lebar dengan faktor perlindungan matahari (SPF) minimal 30. Penggunaan di atau dekat membran mukosa Bio‑Oil® Skincare Oil telah diklasifikasikan aman untuk semua penggunaan, kecuali untuk kontak dengan membran mukosa. Penggunaan bersamaan dengan radioterapi atau kemoterapi Meskipun Bio‑Oil® Skincare Oil tidak mengandung bahan apa pun yang dapat menyerap radiasi, disarankan bagi orang yang sedang menjalani perawatan radioterapi atau kemoterapi untuk meminta saran dari praktisi medis sebelum menggunakan produk ini. Penggunaan bersama dengan produk farmasi Bio‑Oil® Skincare Oil adalah produk kosmetik. Untuk saran mengenai penggunaan produk bersamaan dengan penggunaan produk farmasi, sebaiknya meminta saran dari praktisi medis. Penggunaan pada kulit sensitif Bio‑Oil® Skincare Oil dapat digunakan pada kulit sensitif. Dalam studi iritasi kulit yang dilakukan pada 25 partisipan berusia 18-65 tahun dengan kulit sensitif, tidak ada subjek yang mengalami reaksi negatif terhadap formula tersebut. Penggunaan pada kulit berminyak Bio‑Oil® Skincare Oil dapat digunakan pada kulit berminyak. Dalam sebuah uji coba yang dilakukan pada 20 partisipan berusia 18-65 tahun dengan kulit rentan berjerawat, Bio‑Oil® Skincare Oil terbukti tidak bersifat komedogenik. Penggunaan pada kulit rentan berjerawat Bio‑Oil® Skincare Oil dapat digunakan pada kulit yang rentan berjerawat. Dalam sebuah uji coba yang dilakukan pada 20 partisipan berusia 18-65 tahun dengan kulit rentan berjerawat, Bio‑Oil® Skincare Oil terbukti tidak bersifat komedogenik. Dalam studi bekas luka jerawat yang dilakukan pada 44 subjek berusia 14-30 tahun dengan bekas jerawat yang baru terbentuk di wajah; hasil pengukuran jumlah jerawat dan sebum menunjukkan bahwa penggunaan Bio‑Oil® Skincare Oil tidak menyebabkan atau memperparah jerawat atau meningkatkan sekresi sebum. Namun disarankan bagi orang yang menderita jerawat untuk meminta saran dari praktisi medis sebelum menggunakan Bio‑Oil® Skincare Oil.
PEMBENTUKAN BEKAS LUKA
Bekas luka adalah pertumbuhan kolagen yang terbentuk sebagai bagian alami dari proses penyembuhan setelah cedera pada kulit. Kolagen terdiri dari protein alami yang membentuk komponen utama jaringan ikat tubuh. Ketika terjadi cedera pada kulit, tubuh bertindak secepat mungkin untuk memperbaiki area yang terdampak, dengan fokus pada kelangsungan hidup, bukan penyembuhan yang sempurna. Produksi kolagen yang berlebihan secara cepat sebagai respons terhadap cedera itulah yang menciptakan bekas luka. Meskipun bekas luka akan mengalami banyak perubahan seiring dengan bertambahnya usia, bekas luka tidak akan pernah mencapai kekuatan normal kulit di sekitarnya. Folikel rambut dan kelenjar keringat di area bekas luka tidak akan tumbuh kembali. Pembentukan bekas luka memiliki empat fase berikut: Fase hemostasis Fase ini dimulai segera setelah cedera terjadi dan berlangsung selama beberapa jam, sementara area yang terluka berusaha mengembalikan keadaan normalnya dengan menyempitkan pembuluh darah untuk mengendalikan pendarahan. Sel-sel yang terluka secara bersamaan melepaskan protein tertentu untuk mengaktifkan pembekuan, sehingga menutup pembuluh darah yang rusak dan mengurangi kehilangan darah. Fase inflamasi Kemerahan dan bengkak yang muncul selama tiga atau empat hari setelah trauma awal adalah indikator yang terlihat dari respons imun. Sel darah putih melepaskan bahan kimia yang membersihkan luka dari kotoran dan bakteri. Fase proliferasi Fase ini dimulai sekitar hari ketiga dan berlanjut sekitar tiga minggu. Tiga proses yang berbeda terjadi secara bersamaan dalam fase ini untuk menutup dan mengikat luka: Granulasi: fibroblas (sel yang bertanggung jawab untuk menyintesis kolagen) berkembang biak secara berlebihan di area luka agar dapat dengan cepat membuat kolagen untuk mengisi luka. Efitelisasi: lapisan kulit dibuat untuk menutupi luka. Kontraksi luka: luka ditarik bersama dalam upaya untuk meminimalkan cacat. Fase maturasi Fase ''renovasi'' ini dimulai setelah kurang lebih tiga minggu dan dapat berlanjut hingga dua tahun, tergantung pada ukuran dan kedalaman luka. Selama waktu ini, kolagen terus terbentuk karena serat-seratnya disusun ulang sesuai dengan tekanan yang diberikan pada area cedera, yang menentukan bentuk akhir dari bekas luka. Meskipun bekas luka menutupi dan melindungi area luka, namun dapat dengan mudah terdisrupsi. Jaringan parut umumnya menunjukkan 70% kekuatan tarik kulit normal.
TIPE BEKAS LUKA
Karena setiap orang mengalami penyembuhan yang berbeda, tampilan akhir bekas luka akan bervariasi dari satu orang ke orang lain. Faktor seperti tipe kulit, area bekas luka, tipe cedera, usia pasien, dan bahkan status gizi akan berperan dalam menentukan seperti apa bekas luka yang akan terlihat. Tipe bekas luka dapat dibagi ke dalam kategori berikut: Bekas luka biasa Bekas luka ini tampak meradang dan gelap pada awalnya, tetapi lama kelamaan menjadi lebih rata dan tidak terlalu terlihat, sehingga menghasilkan bekas luka berupa garis halus. Bekas luka atropik Bekas luka ini menyebabkan cekungan atau lekukan di bawah permukaan kulit. Contohnya adalah bekas luka dari jerawat atau cacar air. Bekas luka hipertropik Bekas luka ini muncul di atas permukaan kulit. Luka ini ditandai dengan jumlah kolagen yang berlebihan, tetapi selalu berada dalam batas luka asli. Bekas luka keloid Keloid tidak sama dengan bekas luka hipertropik. Meskipun ini juga merupakan bekas luka yang timbul, keloid ditandai dengan fakta bahwa keloid menyebar di luar batas luka asli. Benjolan ini dapat terus tumbuh seiring waktu dan biasanya kambuh lagi setelah pemotongan. Bekas luka kontraktur Bekas luka kontraktur terjadi ketika kulit mengencang secara permanen. Bekas luka ini sering terjadi ketika bekas luka melintasi persendian, atau lipatan kulit, pada sudut yang tepat. Jaringan parut tahan terhadap peregangan dan dapat menghambat gerakan normal. Bekas luka kontraktur sering terjadi setelah cedera luka bakar. Stretch mark (Striae) Stretch mark terjadi selama periode perubahan berat badan yang cepat (misalnya, pertumbuhan remaja, kehamilan) ketika tubuh mengembang lebih cepat daripada kulit yang menutupinya, sehingga menyebabkan robekan internal pada jaringan kulit. Ketika robekan ini memperbaiki dirinya sendiri, maka akan membentuk bekas luka yang dikenal sebagai stretch mark.
PEMBENTUKAN STRETCH MARK
Dalam istilah medis, stretch mark, atau striae, hanyalah bentuk lain dari jaringan parut, namun, kebanyakan orang melihatnya berbeda dengan bekas luka. Striae adalah garis-garis pada kulit yang berkembang pada periode ekspansi kulit yang cepat, misalnya pada wanita hamil, binaragawan, dan remaja selama masa pertumbuhan. Hal ini disebabkan oleh apa yang ditunjukkan oleh namanya, yakni stretch (peregangan). Orang yang berkulit lebih terang cenderung memiliki stretch mark berwarna merah muda, sedangkan orang yang berkulit lebih gelap cenderung memiliki stretch mark yang lebih terang daripada kulit di sekitarnya. Kulit secara alami bersifat elastis. Elastisitas ini disediakan oleh kolagen dan elastin dalam dermis, yang mendasari jaringan kulit. Kolagen terdiri dari sekelompok protein yang terbentuk secara alami dan merupakan komponen kunci dari jaringan ikat tubuh. Elastin, yang juga terdiri dari protein alami, juga ditemukan dalam jaringan ikat dan memberikan sifat elastis. Jaringan ikat ini memungkinkan dermis untuk beradaptasi dengan gerakan tubuh yang terus menerus dengan cara mengembang dan berkontraksi, tetapi selama periode kenaikan berat badan yang cepat, jaringan ini mungkin tidak memiliki waktu yang cukup untuk menyesuaikan diri, sehingga menyebabkan robekan internal pada jaringan kulit. Ketika robekan ini memperbaiki dirinya sendiri, maka akan membentuk bekas luka yang kita kenal sebagai stretch mark. Analoginya adalah seperti pegas yang sedang diregangkan. Jika Anda meregangkan pegas dalam kisaran tertentu, yang dikenal sebagai batas elastisitas alaminya, pegas akan mengerut kembali ke ukuran aslinya berkali-kali. Namun, jika Anda meregangkan pegas melampaui batas elastisitas alaminya, maka pegas akan meregang secara permanen dan tidak akan kembali ke ukuran semula. Meskipun stretch mark bukan merupakan masalah medis yang signifikan, ini dapat menyebabkan tekanan emosional bagi mereka yang memilikinya. Kemungkinan memilikinya bervariasi sesuai dengan jenis kulit, usia, keturunan, pola makan, dan hidrasi kulit. Tahapan pembentukan stretch mark adalah sebagai berikut: Tahap pertama Stretch mark awal tampak berwarna pucat dan mungkin juga terasa gatal. Kulit di sekitar stretch mark juga dapat terlihat ''rata'' dan ''tipis''. Tahap kedua Secara bertahap, stretch mark akan bertambah panjang dan lebarnya, serta menjadi lebih gelap dan lebih jelas. Tahap ketiga Setelah stretch mark menjadi matang dan ketika kulit tidak lagi mengalami ketegangan, stretch mark akan mulai memudar dan menjadi lebih pucat. Stretch mark mungkin juga tampak sedikit tertekan dan bentuk atau panjangnya tidak beraturan.
PEMBENTUKAN STRETCH MARK KEHAMILAN
Diperkirakan antara 50% dan 90% wanita hamil rentan mengalami stretch mark. Stretch mark dapat terjadi pada perut, paha, pinggul, punggung bawah, pantat, dan payudara - area tempat terjadinya peregangan terbesar pada kulit seiring dengan perubahan tubuh selama kehamilan. Meskipun dapat muncul di mana saja pada tubuh, kemungkinan besar stretch mark muncul di tempat lemak dalam jumlah besar disimpan. Meskipun stretch mark umumnya mulai terlihat pada trimester akhir kehamilan (sekitar bulan keenam atau ketujuh), beberapa wanita mulai melihat adanya stretch mark pada trimester pertama. Stretch mark kehamilan juga dapat terjadi akibat persiapan kulit untuk melahirkan oleh peningkatan kadar hormon. Hormon ini menarik lebih banyak air ke dalam kulit, yang melemaskan ikatan antara serat kolagen. Ini membuat kulit lebih mudah robek saat diregangkan dan membentuk stretch mark. Kemungkinan pembentukan stretch mark bervariasi tergantung pada tipe kulit, usia, keturunan, diet, dan hidrasi kulit.
MANUFAKTUR
Produksi Bio‑Oil® Skincare Oil telah sesuai dengan persyaratan Good Manufacturing Practice (GMP) ISO 22716:2007 untuk produk kosmetik. Semua bahan baku mentah yang digunakan dalam produksi Bio‑Oil® Skincare Oil disertai dengan Sertifikat Analisis (COA), dan semua bahan kemasan disertai dengan Sertifikat Kesesuaian (COC). Tidak ada bahan mentah atau bahan kemasan yang dilepaskan ke produksi sampai uji kontrol kualitas telah dilalui. Setiap batch Bio‑Oil® Skincare Oil yang dicampur diberi nomor batch yang unik. Sampel dari batch diuji oleh laboratorium untuk tampilan, kejernihan, bau, identifikasi dengan spektrofotometri, densitas, viskositas, dan mikrobiologi. Sampel disimpan selama enam tahun. Pengisian dan pengemasan Bio‑Oil® Skincare Oil dilakukan di fasilitas yang dikontrol suhu dan kelembapannya. Udara melewati sistem penyaringan udara partikulat efisiensi tinggi (HEPA) untuk mencegah kontaminasi debu. Karyawan yang bekerja di lini produksi mengenakan topi, masker wajah, pelindung wajah, sarung tangan, mantel, dan sarung sepatu. Sampel diambil dari lini produksi secara berkala dan diperiksa oleh bagian Kontrol Kualitas (QC) sebagai tindakan pencegahan terhadap cacat luar biasa. Nomor batch dicetak pada botol, karton, dan kardus, dan sampel retensi dari setiap batch yang diproduksi disimpan selama enam tahun. Tidak terdapat emisi berbahaya, limbah berbahaya, atau air limbah yang disebabkan oleh produksi Bio‑Oil® Skincare Oil.
PETUNJUK PENYIMPANAN
Bio‑Oil® Skincare Oil harus disimpan di tempat yang sejuk, jauh dari sinar matahari langsung.
DAUR ULANG
Semua kemasan Bio‑Oil® Skincare Oil (botol, sumbat, tutup, dan karton) dapat didaur ulang.
MASA PAKAI SETELAH DIBUKA (PAO)
Bio‑Oil® Skincare Oil memiliki PAO 36 bulan. Ini adalah periode setelah pembukaan botol saat produk tetap aman dan dapat digunakan tanpa membahayakan konsumen.
SERTIFIKASI
Bio‑Oil® Skincare Oil bersertifikat Halal dan Kosher.
REAKSI NEGATIF
Meskipun Bio‑Oil® Skincare Oil memiliki profil toksikologi yang aman dan memenuhi peraturan internasional terkait hal ini, sebagaimana semua produk kosmetik lain, ada risiko bahwa pengguna Bio‑Oil® Skincare Oil dapat mengalami reaksi negatif saat menggunakan produk. Jika terjadi reaksi negatif, pemakaian produk harus segera dihentikan. Gejala reaksi kulit yang tidak diinginkan dapat berupa ruam, bengkak, dan inflamasi, yang biasanya terjadi di area yang menggunakan produk tersebut. Reaksi ini dapat disertai dengan rasa gatal dan sedikit ketidaknyamanan. Dalam kebanyakan kasus, reaksi yang tidak diinginkan akan mereda dalam waktu dua hingga tiga hari setelah pemakaian produk dihentikan. Sampai kembali ke kondisi semula, kulit mungkin tampak kering dan bersisik saat reaksinya mereda. Jika ada kekhawatiran mengenai potensi respons alergi terhadap penggunaan Bio‑Oil® Skincare Oil, sebaiknya lakukan tes alergi sederhana untuk memeriksanya. Hal ini dilakukan dengan mengoleskan sedikit produk pada lengan bawah bagian dalam dan menunggu selama 24 jam untuk melihat apakah ada reaksi yang terjadi. Kulit yang terlihat memerah (eritema) atau sedikit bengkak pada kulit (edema) dapat mengindikasikan adanya potensi respons alergi.
TIDAK DIUJI PADA HEWAN
Bio‑Oil® Skincare Oil dan bahan baku mentah penyusunnya diproduksi sesuai dengan peraturan Uni Eropa yang berkaitan dengan uji coba pada hewan untuk tujuan kosmetik. Baik Bio‑Oil® Skincare Oil, maupun bahan-bahannya, tidak pernah diuji coba pada hewan baik oleh Bio‑Oil maupun pemasok bahan bakunya.
VEGAN
Bio‑Oil® Skincare Oil tidak mengandung bahan yang berasal dari hewan.
TIDAK SENGAJA TERTELAN
Jika Bio‑Oil® Skincare Oil tertelan secara tidak sengaja, kecil kemungkinan timbul efek samping selain rasa mual dan diare yang akan dialami karena Bio‑Oil® Skincare Oil tidak beracun. Namun, disarankan untuk mencari saran medis, terutama dalam kasus produk tidak sengaja tertelan oleh bayi atau anak.
PERUBAHAN TAMPILAN
Bio‑Oil® Skincare Oil mengandung ekstrak tanaman kalendula, kamomil, lavender, dan rosemari serta minyak esensial, serta vitamin A, yang semuanya peka terhadap cahaya. Paparan sinar matahari dapat menyebabkan perubahan warna dari waktu ke waktu. Namun demikian, hal ini berpeluang kecil memengaruhi kemanjuran produk. Sebagai tindakan pencegahan, botol Bio‑Oil® Skincare Oil mengandung penyerap UV. Meskipun begitu, produk ini harus disimpan jauh dari cahaya matahari langsung.
TANGGAL TERAKHIR DIPERBARUI
22 Agustus 2023